Menstruasi adalah siklus bulanan yang terjadi pada wanita. Haid yang datang lebih cepat atau telat terkadang membuat wanita khawatir. Apalagi jika perubahan siklus menstruasi maju beberapa hari hingga 45 hari lebih lama dari normalnya. Lantas, siklus haid 45 hari apakah normal? Yuk, simak penjelasan selengkapnya dibawah ini.
Siklus haid normal biasanya berkisar antara 21 hingga 35 hari, dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya dengan lama menstruasi 3-7 hari. Namun, beberapa wanita memiliki siklus haid yang lebih panjang atau lebih pendek dari rentang tersebut dan masih dianggap normal.
Jika siklus menstruasi lebih panjang, kemungkinan besar hal tersebut menandakan adanya gangguan pada keseimbangan hormon. Misalnya akibat dipengaruhi stres, kurang istirahat, jarang olahraga, diet ekstrem, obesitas dan efek samping KB. Bahkan siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari bisa menandakan adanya suatu penyakit, seperti hipertiroidisme, hiperprolaktinemia, dan sindrom ovarium polikistik.
Jika siklus haid kamu lebih panjang dari biasanya dan merasa khawatir atau mengalami gejala yang mengganggu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan. Mereka dapat membantu menentukan apakah panjang siklus haid kamu normal atau apakah ada masalah kesehatan yang mendasarinya yang perlu ditangani.
Tanda-tanda siklus haid yang tidak normal dapat bervariasi tergantung pada penyebab hingga masalah kesehatan yang mendasarinya. Berikut beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa siklus haid kamu tidak normal:
Berikut adalah empat jenis siklus menstruasi yang tidak normal:
Menorrhagia adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami menstruasi yang sangat berat dan berkepanjangan selama 7-10 hari atau lebih, dengan volume darah yang lebih banyak dari biasanya. Ini bisa disertai dengan gumpalan darah yang besar dan dapat menyebabkan anemia jika tidak diobati.
Polymenorrhea terjadi ketika siklus haid terlalu pendek, yaitu kurang dari 21 hari. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya stress, penyakit menular seksual hingga endometriosis. Wanita dengan polymenorrhea mengalami menstruasi lebih sering dari biasanya, yang dapat menyebabkan kelelahan dan ketidaknyamanan fisik. Bahkan jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan gangguan kesuburan.
Oligomenorrhea adalah kondisi di mana siklus haid terlalu panjang, yaitu lebih dari 35 hari, tetapi jumlah darah yang keluar selama menstruasi mungkin normal. Wanita dengan oligomenorrhea mungkin memiliki menstruasi yang jarang dan tidak teratur. Parahnya, penderita bisa mengalami menstruasi hanya 6-8 kali dalam setahun. Kondisi ini biasanya dipicu oleh gangguan makan, diabetes, PCOS dan cushing’s syndrome.
Amenorrhea adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan berturut-turut. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan hormon, gangguan kesehatan, kehamilan, atau penurunan berat badan yang drastis. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita hamil, menyusui atau menopause.
Semua jenis siklus menstruasi yang tidak normal ini dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasarinya. Jika Kamu mengalami salah satu dari kondisi ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat. (Aq/LDS)